Untuk diketahui, pembebasan tanah tol akses bandara terbagi dalam dua penetapan lokasi (penlok). Selain penlok I, dilakukan penambahan tanah di penlok II untuk mengakomodasi keberadaan clear zone di tol dan perubahan desain exit tol.
Asisten I Sekretariat Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sukadi mengatakan, total ada enam bidang tanah di penlok I yang pembebasannya belum tuntas. Rinciannya, tiga bidang di Desa Tiron, dan tiga lainnya di Desa Manyaran, Banyakan.
Enam bidang tersebut menurut Sukadi akan dieksekusi minggu depan.
“Kira-kira (eksekusi, Red) Tiron Selasa (17/6) dan Rabu (18/6). Untuk yang Manyaran Kamis (19/6),” kata Sukadi sembari menyebut pembebasan tanah di penlok I tuntas minggu depan. Sehingga, total pembebasan tanah penlok I bisa mencapai 100 persen.
Bagaimana dengan penlok II? Menurut Sukadi total ada 171 bidang tanah terdampak di Desa Manyaran. Sedangkan di Desa Tiron ada 132 bidang. Dari ratusan bidang tanah terdampak, di Desa Manyaran tinggal satu bidang yang
belum setuju. Sedangkan di Desa Tiron, ada enam bidang pemilik tanah yang belum setuju. “Untuk penlok II sudah mencapai 98,6 persen,” terangnya sembari menyebut hal itu merupakan capaian yang baik.
Sukadi optimistis, pada Juni atau paling lambat Juli nanti pembebasan tanah tol akses bandara sudah 100 persen. “Setelah pembebasan tanah selesai bisa langsung dipacu pembangunan fisiknya,” tandas Sukadi.
Untuk diketahui, kemarin Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kediri melakukan pembayaran uang ganti rugi (UGR) untuk 27 bidang tanah di Desa Manyaran. Total uang yang digelontor mencapai Rp 9,2 miliar.
Sutopo, 60, salah satu warga penerima UGR mengaku senang bisa mencairkan uang kompensasi tanah tol. Dengan tanah sekitar 1.758 meter persegi yang terdampak, warga Dusun Kenton, Desa Manyaran itu menerima UGR Rp 594 juta.
“Jelas senang. Tapi itu masih ada padinya, jadi saya minta jangan digilas dulu. Nunggu satu bulan untuk dipanen dulu dan katanya boleh,” jelas Sutopo sembari menyebut uang ganti rugi akan kembali dibelikan sawah untuk dia bercocok tanam. (Vin) ***