Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

MTsN 3 Lawang Malang Pioneer Kurikulum Berbasis Cinta di Jawa Timur

Minggu, 24 Agustus 2025 | Agustus 24, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-25T05:15:32Z

Malang : Kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) di MTsN 3 Lawang (14/8/2025) di hadiri langsung oleh Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag, M.Si, juga di hadiri Kabid Pendidikan Madrasah (Pendma) Kanwil Dr. Sugiyo, M.Pd Kemenag Jawa Timur, Katim Kursis Ketua Tim Kurikulum dan Kesiswaan, Syahrir Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Malang Drs. Sahid, M. M, plt. Kasi Pendma Sonhaji dan Dra. Warsi, M.Pd selaku tuan rumah Kepala MTsN 3 Lawang Malang.
Dalam kesempatan ini Ibu Direktur menyampaikan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) adalah kurikulum yang diajarkan di madrasah yaitu kurikulum yang terkait materi insersi ke semua mata pelajaran.
" Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) ini merupakan roh dari kurikulum yang sudah di terapkan secara nasional, intinya adalah pengembangan dalam aspek sosial emosional, kalau kurikulum secara umum yang di kembangkan adalah aspek intelektual saja," tutur Prof. Dr. Nyayu Khadijah, S.Ag, M.Si menyampaikan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) adalah kurikulum yang dikembangkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) yang bertujuan untuk menghadirkan pendidikan Islam yang lebih damai, relevan, dan berlandaskan pada nilai-nilai kasih sayang. Kurikulum ini tidak hanya menekankan pada aspek kognitif, tetapi juga pada pengembangan karakter, nilai-nilai spiritual, dan tanggung jawab sosial. KBC dibangun di atas lima nilai utama yaitu cinta kepada Tuhan, cinta kepada diri dan sesama, cinta kepada ilmu pengetahuan, cinta kepada lingkungan, dan cinta kepada bangsa dan negara. 
Tujuan Utama Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) adalah :
- Menciptakan Madrasah Ramah Anak yaitu Lingkungan belajar yang aman, toleran, dan bebas dari kekerasan, perundungan, dan diskriminasi. 
- Menumbuhkan Karakter untuk mengembangkan potensi siswa secara holistik, termasuk aspek afektif dan psikomotorik, melalui pendidikan yang berpusat pada nilai-nilai cinta. 
- Memperkuat Nilai-Nilai Islami dengan menanamkan nilai-nilai kasih sayang, persaudaraan, dan kepedulian sosial dalam setiap aspek pembelajaran. 
- Menjawab Tantangan Pendidikan Islam dengan mengatasi masalah seperti keringnya makna pendidikan agama, munculnya ujaran kebencian, dan menurunnya nilai-nilai toleransi. 
Prof. Nyayu mengungkapkan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) diharapkan dapat menghadirkan pendidikan Islam yang lebih humanis, bermakna, dan relevan dengan kebutuhan zaman. 
Dan pada tahun 2025 ini MTsN 3 Malang terpilih sebagai Pilot Project penerapan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di antara 12 MTsN se Indonésia dan yang pertama di Jawa Timur.
Kurikulum Berbasis Cinta ini juga menjadi bagian dari upaya Kemenag untuk mengatasi keresahan sosial terkait menurunnya nilai-nilai toleransi dan kepedulian sosial di kalangan pelajar dan KBC ini menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan, peneliti, dan praktisi pendidikan dalam merumuskan strategi kurikulum yang kontekstual dan relevan. ( Van )
×
Berita Terbaru Update