Kabupaten Jepara - Radar-Nasional.net
Dalam rangka menindaklanjuti adanya Peraturan/Revisi Perubahan Pertandingan dari PB IPSI Pusat, maka Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) kabupaten Jepara menggelar sosialisasi yang dikemas Pelatihan.
Kegiatan tersebut diadakan di GOR SMA Negeri 1 Tahunan, Kabupaten Jepara, dan acara dimulai sekitar pukul : 14.00 Wib sampai dengan selesai, pada hari Kamis (26/6/2025) siang.
Kegiatan tersebut mengusung sebuah tema "Sosialisasi Perubahan Peraturan Pertandingan Silat Tahun 2025".
"Sosialisasi tersebut mengundang sekitar 15 Perguruan Silat se Kabupaten Jepara, dan berikut daftarnya ;
1. Perisai Diri,
2. Satria Muda Indonesia,
3. Tapak Suci Putera Muhammadiyah, 4. Kembang Setaman,
5. PSHT,
6. Pelita Sakti,
7. Persatuan Hati,
8. Cempaka Putih,
9. Persinas Adad,
10. Lembaga Seni Beladiri Garuda Bambu Runcing,
11. Bhayu Manunggal,
12. Pagar Nusa,
13. Macan Putih,
14. Panca Warna, dan
15. IKSPI Kera Sakti.
Yang mana masing-masing Perguruan diberikan 2 (dua) orang sebagai utusan perwakilan, dan tampak semuanya hadir dalam undangan tersebut. Dan hadir dalam acara tersebut adalah Ketua Harian IPSI kabupaten Jepara atau yang mewakili, Perwakilan dari Disdikpora Kabupaten Jepara, beserta para peserta pelatihan dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, IPSI kabupaten Jepara melalui Ketua Bidang Pendidikan, Dwi Yatno, S. Ag., S. Pd., mengatakan dengan adanya sosialisasi ini diharapkan agar semua Perguruan Silat bisa memahami aturan - aturan yang baru. Sedangkan diadakannya kegiatan ini bermaksud dan tujuannya untuk menyamakan aturan - aturan yang baru dalam pertandingan, seperti kalau ada even POPDA biar tidak terjadi mis aturan yang baku, tuturnya.
"Pentingnya penyamaan persepsi dalam sebuah aturan pertandingan biar tidak terjadi gep antara Perguruan yang satu dengan Perguruan yang lain, dalam kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan oleh IPSI Kabupaten Jepara. Karena apa,
Pertandingan silat itu rawan gesekan antar personal apalagi kalau dalam even lomba. Dan ini penting guna menjaga kondusivitas kegiatan dan kondusifitas setelah kekegiatan," terangnya.
(Yusron)
