Kabupaten Jepara - Radar-Nasional.net
Beredar kabar tentang mbah Sawijah (80), warga dukuh Karanganyar RT 05 RW 06, Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, yang sempat dikabarkan memiliki sumber penghidupannya hanya dari warung kecil.
Dan warung sederhana tersebut isinya hanyalah jajanan ringan, minuman sachet, nasi pecel dan semua titipan dari orang sekitar. “Aku cuma njualin jajanan orang, modal ya hutang bank, Mas. Keuntungane cuma 500 sampe seribu rupiah,” tuturnya Mbah Sawijah dengan mata berkaca-kaca.
Lanjutnya, selama tiga hari sebelum kebakaran, dirinya tak berdagang karena sakit. Namun pada hari Sabtu, ia kembali ke warung dan mendapati bangunan yang biasa menjadi tempatnya mencari nafkah itu telah hangus terbakar.
Kisahnya tak berhenti di sana. Bangunan reot tempat Mbah Sawijah berteduh selama 40 tahun ternyata tak layak disebut rumah. Tanpa listrik, tanpa WC, dan tanpa kamar mandi. Jika malam tiba, ia membuka pintu rumah agar sedikit cahaya dari rumah tetangga bisa menerangi ruangan. Bila hujan datang, ia menumpang tidur di rumah adiknya yang berada disekitar.
"Yang membuat hati semakin terenyuh, Mbah Sawijah sebenarnya bukan tanpa keluarga. Suaminya memang telah lama meninggal dunia, namun ia memiliki dua anak yakni seorang laki-laki yang hidup dalam kondisi ekonomi pas-pasan, dan seorang perempuan yang justru disebut warga telah hidup mapan dengan suaminya. Bahkan, tetangga menyebut anak perempuannya baru saja membeli toko material seharga Rp500 juta, dan memiliki kekayaan ratusan juta rupiah."
Itulah kabar yang beredar beberapa waktu lalu, pada Minggu (13/7/2025).
"Dari informasi yang didapatkan oleh media, sebenarnya Mbah Sawijah desa Banyumanis adalah warga yang dinyatakan sebagai penerima bantuan sosial dari pemerintah. Dan bantuan yang diterima ternyata tidak tanggung - tanggung, dan boleh dibilang paket komplit, mulai dari penerima bantuan Sembako, PKH, dan PIB JKN, yang aktif Juni 2025."
Hal itu berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), hasil update bulan Juni 2025 dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Sementara menurut Petinggi Desa Banyumanis, Subandrio, SE., menjelaskan kalau Mbah Sawijah memang seorang janda, tapi anaknya orang yang mampu. Akan tetapi Mbah Sawijah susah di atur oleh keluarganya, mungkin karakter orangnya memang susah diarahkan, dan agak nyleneh.
"Sekedar tambahan, kalau yang diberitakan itu sebenarnya ada yang kurang, karena Mbah Sawijah itu adalah penerima bantuan sosial dari pemerintah, berupa bantuan Sembako, Rp. 600.000,- dan PKH, Rp. 600.000,- yang terakhir bulan Juni kemarin cair. Selain itu dirinya juga penerima PBI JKN yang juga masih aktif sampai sekarang, terkait rumah itu memang tidak layak akan tetapi tanah yang di tempati itu milik orang lain jadi. Sebenarnya pihak desa sudah berupa uang membangunkan rumah, tapi sulit karena status tanahnya," terangnya Petinggi Subandrio.
Di waktu berbeda, Kabid Pemberdayaan Sosial dan Fakir Miskin (PSFM), Zulaikha Almunawoh menambahkan kalau mengacu data Dinsos yang bersangkutan mbah Sawijah desa banyumanis adalah penerima bantuan sembako dan PKH masih aktif, serta penerima PBI JKN dari pemerintah. Dan besuk akan di TL bantuan permakaman dari Dinsos, PMI dan Baznas kalau tidak ada perubahan agenda, ujarnya.
(Yusron)