KRAKSAAN – Radar-nasional.net Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh (JQH) Kota Kraksaan menggelar seleksi beasiswa tahfidz jenjang SD dan SMP di Masjid Agung Ar-Raudlah Kota Kraksaan, Selasa (22/7/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 200 anak jenjang SD dan 200 anak jenjang SMP sehingga totalnya mencapai 400 anak. Dalam seleks beasiswa tahfidz ini, mereka diuji oleh penguji dari JQH Kota Kraksaan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembentukan karakter siswa melalui pendekatan keagamaan.
Seleksi beasiswa tahfidz jenjang SD dan SMP ini dibuka secara resmi oleh Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi didampingi Ketua PC JQH Kota Kraksaan Habib Anis Al Habsy serta Sekretaris Disdikdaya Yunita Nur Laili, Kepala Bidang Pembinaan SD Sri Agus Indariyati dan Kepala Bidang Pembinaan SMP Amik Mutammimah.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi mengatakan program ini digelar dalam rangka untuk membumikan Al-Qur’an di Kabupaten Probolinggo. Selain itu, ini adalah bagian dari pendidikan karakter dengan pendekatan agama.
“Karena masyarakat Kabupaten Probolinggo mayoritas beragama Islam, maka pendekatannya menggunakan hafalan Al-Qur’an. Tapi ke depan, semua kitab suci dari agama lain pun akan difasilitasi,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program beasiswa tahfidz ini jelas Joko, pihaknya telah mewajibkan seluruh satuan pendidikan untuk membiasakan kegiatan sholat dan mengaji setiap hari. Bahkan sekolah-sekolah diminta membentuk sekolah tahfidz dengan menggandeng pondok pesantren atau lembaga seperti Jamiyyatul Qurra’ wal Huffazh (JQH) di sekitar lingkungan santuan pendidikannya.
“Ketika minat dan bakat anak-anak muncul lewat kegiatan mengaji, sekolah harus siap menampung. Kami beri apresiasi dalam bentuk beasiswa. Untuk siswa SD, kami berikan Rp 1 juta per juz dan SMP sebesar Rp 1,2 juta per juz karena tingkat kesulitannya lebih tinggi,” jelasnya.
Dari total 400 peserta ujian, kemudian yang lulus hanya 100 anak, maka yang tidak lulus bisa mengikuti di periode berikutnya. Mereka diseleksi ketat oleh para penguji dari JQH Kota Kraksaan yang nantinya akan diterbitkan sertifikat kelulusan.
“Kami tidak membatasi. Siapa pun yang ingin mengikuti ujian bisa mencoba lagi hingga dinyatakan lulus. Target kami tahun ini 2.000 hafidz. Jika belum tercapai, akan kami evaluasi. Bisa jadi sosialisasi belum merata atau anak-anak masih ragu untuk ikut,” terangnya.
Joko mengaku sudah melihat di sekolah-sekolah memang ada murid yang mempunyai keistimewaan bisa hafal Al Qur’an 30 juz. Dari target 2000 tahfidz, kalau prosentase yang hafal Al Qur’an mungkin ada dibawah 10%.
“Mudah-mudahan ini menjadi semangat tersendiri ketika anak hafal Al Qur’an 30 juz, kami apresiasi dengan beasiswa sebesar Rp 30 juta. Tetapi kami menyarankan untuk berumroh bersama orang tuanya. Nantinya kami akan memberikan uang saku sebesar Rp 5 juta bagi penghafal Al Qur’an 30 juz,” tegasnya.
Lebih dari sekedar penghargaan, Joko menyebut program beasiswa tahfidz ini diharapkan bisa membangun rasa bangga terhadap sekolah dan Kabupaten Probolinggo. “Kalau sekolah-sekolah kita punya program tahfidz, masyarakat pasti bangga. Anak-anak pun semangat dan orang tua akan lebih termotivasi menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah Kabupaten Probolinggo, baik negeri maupun swasta,” lanjutnya.
Melalui program ini Joko mendorong para orang tua agar terus menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang tertinggi. “Kami ingin anak-anak Kabupaten Probolinggo tumbuh sebagai generasi yang berprestasi, religius dan berkarakter,” pungkasnya. (Mis/wan)