"Banyak masyarakat bergantung pada pinjaman online dan terjebak praktik rentenir. Makanya Koperasi Desa Merah Putih dibentuk yang salah satu kegiatannya adalah simpan pinjam," ucap Wakil Menteri (Wamen) Koperasi Ferry Juliantono, saat pembentukan koperasi merah putih sektor pertanian tebu, di Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur 2, Bululawang, Kabupaten Malang, Jumat (25/4/2025).
Fery menyebut koperasi desa merah putih menjadi bagian dakwah serta jihad dalam bidang perekonomian demi menyejahterakan masyarakat pedesaan. Apalagi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, ada sebanyak 11,79 persen angka kemiskinan sebagian besar di pedesaan.
"Presiden ingin membebaskan masyarakat desa dari itu, koperasi desa adalah dakwah ekonomi, ini adalah jihad ekonomi kita semua," tegasnya.
Kementerian Koperasi optimis kegiatan simpan pinjam akan menghadirkan pertumbuhan ekonomi di skala desa yang nantinya juga bisa berdampak pada nasional.
"Ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari niat kami dan Presiden untuk menyejahterakan desa," tegasnya.
Fery menuturkan terdapat lima kegiatan koperasi desa merah putih, mulai dari kantor koperasi, apotek desa, klinik desa, pembukaan warung, toko, gerai ritel, hingga gudang.
Sementara dalam bidang kesehatan, kehadiran apotek desa, kegiatan tersebut guna memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses pada obat-obatan dengan harga terjangkau.
Belum lagi, klinik desa dibuka agar masyarakat di suatu wilayah pedesaan tidak perlu jauh-jauh berobat di puskesmas yang terletak di kecamatan.
Penyediaan klinik desa merupakan penunjang operasional bidang kesehatan yang diterapkan di puskesmas.
"Pencegahan penyakit, pemberian nutrisi yang baik bagi ibu hamil akan dilaksanakan di klinik desa," beber Fery.
Lebih khusus pembukaan warung, toko, maupun gerai sebagai salah satu kegiatan di Koperasi Desa Merah Putih bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat mendapatkan pasokan bahan kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan, pembukaan gudang nantinya akan menyediakan kebutuhan pertanian, seperti benih tanaman, pupuk, hingga menampung produksi suatu komoditas yang menjadi unggulan masing-masing desa.
Pemerintah, lanjut Fery, akan menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk menunjang operasional gudang penyimpanan milik Koperasi Desa Merah Putih.
"Nanti bisa dilengkapi cold storage, bisa juga dengan dryer (pengering gabah). Kegiatan koperasi desa akan disediakan truk untuk mengangkut (hasil pertanian), kalau di sini itu kan tebu jadi truk bisa mengangkut tebu," sambungnya.
Ferry menyebut jika pemerintah memberikan keleluasaan setiap Koperasi Desa Merah Putih dalam mengembangkan potensi yang dimiliki setiap desa. Diluar kegiatan yang telah pasti menjadi program kerja.
"Monggo koperasi bisa melakukan pengembangan sesuai potensi desa masing-masing, tapi yang enam ini harus jalan," pungkasnya.( Vin )