Probolinggo - Radar-nasional.net
Menyikapi maraknya keluhan masyarakat terkait tabung gas elpiji 3 kg di wilayah Kecamatan Kraksaan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Probolinggo memberikan klarifikasi resmi. Pada Jumat 25-04-2025
Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami, menyampaikan bahwa keluhan masyarakat umumnya terkait tiga aspek utama, yaitu kondisi tabung yang bocor, dugaan kuantitas gas yang tidak sesuai, serta kelayakan fisik tabung.
"Keluhan yang paling banyak kami terima adalah tabung yang bocor atau 'ngowos'. Ini diduga akibat kualitas karet seal yang kurang baik. Untuk itu, kami akan segera berkoordinasi dan meminta klarifikasi dari pihak SPBE yang bertanggung jawab," ungkap Taufik.
Mengenai isi gas elpiji, Taufik menjelaskan bahwa pengawasan telah dilakukan oleh UPT Metrologi Legal DKUPP.
"Pada akhir Desember 2024 lalu, kami telah melakukan pengawasan ke seluruh SPBE di Kabupaten Probolinggo. Secara kuantitas, isi gas elpiji telah sesuai standar. Namun, pengawasan berkala akan terus kami lakukan karena gas elpiji termasuk produk Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT)," jelasnya.
DKUPP juga menyoroti kondisi fisik tabung yang ditemukan dalam keadaan tidak layak, bahkan ada yang diberi tambahan plat logam untuk menyesuaikan berat kosong.
"Ini merupakan ranah Pertamina. Kami berharap pihak Pertamina melakukan evaluasi ketat dan hanya mendistribusikan tabung yang benar-benar memenuhi standar kelayakan dan keamanan," tegas Taufik.
Melalui klarifikasi ini, DKUPP Kabupaten Probolinggo menegaskan komitmennya dalam melindungi konsumen dan memastikan distribusi elpiji bersubsidi berjalan sesuai aturan.(MIS)
