Menurutnya, hal itu dapat dilakukan dengan memperkaya literasi dan memanfaatkan platform media sosial untuk menjangkau banyak orang. Tidak sekedar dimaknai membaca buku saja, melainkan kemampuan untuk berpikir kritis dan berempati. Sekaligus menjadi manusia yang bebas dalam pikiran dan kaya nilai-nilai kehidupan.
“Jadilah influencer di lingkungan sekitar. Jangan malu membaca, jangan sungkan bercerita. Adek-adek semuanya bisa menyuarakan ide melalui lagu, puisi, video kreatif hingga platform media sosial.
Kata Gus Shobih demikian biasanya Wakil Bupati tersebut disapa, literasi tidak hanya dibawa ke ruang baca saja. Tetapi juga dapat dihidupkan melalui seni, musik dan dialog yang membangun. Sehingga lebih menyenangkan, membumi dan menyentuh semua kalangan. Dengan demikian, literasi lebih dari sekedar membaca buku.
“Literasi hari ini adalah perisai yang melindungi kita dari hoaks sekaligus menuntun kita ke arah yang benar. Oleh karena itu, saya sangat mendukung dan mengapresiasi langkah cerdas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pasuruan yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan konsep tak lazim. Tidak hanya mengajak anak-anak membaca dan menulis saja, tetapi juga memberi mereka ruang untuk berekspresi, berkarya bahkan berkolaborasi lintas bidang,” tuturnya sambal tersenyum.
Masih di momen yang sama, dua penulis muda berbakat, Andita dan Alif Sukma Muchlisin meluncurkan karyanya. Masing-masing bukunya yang berjudul Si Mungil Bertubuh Sebening Kaca dan Visualtherapeutic.
“Hari ini kita juga menyaksikan peluncuran dua buku karya penulis muda asli Pasuruan. Bukti kalau putra-putri daerah kita memiliki potensi besar sebagai penggerak budaya. Bukan sekedar pengikut arus. Selamat kepada Ibu Andita dan Saudari Alif Sukma Muchlisin atas lahirnya karya yang akan menjadi jejak sejarah literasi daerah Kabupaten Pasuruan,” pungkasnya.
Sementara itu, Penulis Alif menceritakan, karya bukunya menceritakan tentang bagaimana karya seni dapat menjadi sarana terapeutik. Mulai dari cara mengatasi anak anak dengan gangguan kecemasan, stres bahkan depresi. Sekaligus untuk meningkatkan kreativitas.
“Visualterapeutic ini metode baru yg saat ini sudah mulai diterapkan di banyak tempat rehabilitasi jiwa. Salah satunya RSJ Lawang. Kalau di luar negeri sudah diterapkan di The College for Educational and Clinical Art Therapy. Metode ini asli hasil penelitian saya selama empat tahun,” ceritanya dengan penuh semangat.
Sedangkan Anditamenyebutkan, buku karyanya merupakan etalase ensiklopedi cerita anak-anak. Tidak hanya sarat dengan nilai-nalai edukasi saja, melainkan juga diharapkan dapat menghibur anak-anak dengan kemasan alur ceritanya yang menarik.
“Buku ini sebagai sarana edukasi untuk anak-anak. Alhamdulillah sudah mendapat review dari Psikolog dan Ibu Bupati. Juga dari Kementerian Perikanan dan Kelautan,” ujarnya kepada Tim Humas Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Setda Kabupaten Pasuruan. (Vin)
