Kabupaten Jepara - Radar-Nasional.net
Di kabarkan adanya aksi percobaan pembegalan di jalur sepi dan tepatnya berada di belakang Pasar Desa Mindahan, Kecamatan Batealit dan diduga sebagai pelakunya adalah seorang dua Pria yang belum dikenali, kejadian tersebut pada Jumat (27/6/2025) malam.
Namun secara tidak sengaja muncul kendaraan lain yang melintas sehingga si Korban selamat, Mereka adalah sepasang suami istri bersama anaknya dinyatakan selamat dari insiden mencekam itu dan walaupun mereka sempat diancam dengan senjata tajam berupa linggis.
"Kejadian berawal sekitar pukul 19.30 WIB, atau setelah salat Isya. Si korban "LH", warga Setro, Batealit, Jepara, sedang dalam perjalanan pulang dari rumah ibunya di Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan. Saat melintasi jalur belakang pasar yang dikenal minim penerangan dan jarang dilalui kendaraan, lalu mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba diadang atau dihentikan oleh sosok dua pria pengendara motor berjenis matic.
Saya sudah lihat dari jauh motor itu diam di tengah jalan. Tapi pas kami dekati, mereka malah menghadang dan salah satunya langsung mengangkat linggis, mau dihantamkan ke mobil suami saya,” ujar LH, Sabtu (28/6/2025) pagi.
Dalam peristiwa yang cukup mencekam tersebut tidak menimbulkan korban atau kerugian, Situasi menegangkan itu berubah ketika sebuah mobil lain muncul dari arah belakang mereka. Dua orang yang diduga Pelaku mendadak panik dan melarikan diri tanpa sempat melakukan serangan.
Hingga kabar ini diunggah belum ada laporan ke pihak berwajib, dan pihak pemerintah desa juga tak bisa memberikan keterangan secara jelas.
“Sedangkan ciri-ciri pelaku menggunakan helm, yang satu gondrong, jaketnya oranye dan bawah motor matic."
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran baru di kalangan warga, karena Lokasi kejadian memang kerap sepi di malam hari dan minim penerangan lampu jalan. Banyak warga mengaku sering merasa tidak aman jika harus melintasi jalur tersebut setelah Mahgrib.
Dari keterangan Petinggi Mindahan, Agus mengatakan mohon maaf tak bisa memberikan kepastian informasi yang beredar tersebut, dan hingga kini yang bersangkutan tidak bisa dihubungi, ucapnya.
"Masalahnya orang yang alami kejadian semalam itu belum bisa diajak komunikasi, jadi kita belum bisa memberikan kesimpulannya," terangnya Petinggi Mindahan.
(Yusron)