Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pelatihan ANC dan USG: Langkah Strategis Dinkes Kabupaten Probolinggo dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak"

Rabu, 30 Juli 2025 | Juli 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-30T23:38:04Z





KRAKSAAN – Rafar-nasional.net Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo kembali menggelar pelatihan pelayanan Antenatal Care (ANC) dan penggunaan USG dasar obstetri terbatas untuk angkatan VII dengan pendekatan blended learning.

Program yang berlangsung dari 28 Juli hingga 14 Agustus 2025 bertempat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan ini diikuti oleh dokter dari 33 Puskesmas di seluruh Kabupaten Probolinggo. Rabu (30/7/2025)

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Sri Wahyu Utami menyampaikan tujuan utama pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan dokter umum dalam mendeteksi risiko kehamilan secara dini menggunakan teknik USG dasar.


“Dengan metode pembelajaran kombinasi modul daring dan praktik langsung, peserta didorong untuk memahami standar pemeriksaan antenatal dan teknik USG yang tepat sesuai protokol pelayanan kesehatan ibu dan anak,” katanya.

Sri Wahyu mengharapkan dengan adanya pelatihan ini dokter Puskesmas mampu meningkatkan kualitas pelayanan ANC di tingkat pertama, sehingga kelahiran berjalan lebih aman dan komplikasi kehamilan dapat dicegah sejak awal.
“Pelatihan ini juga bagian dari strategi daerah menurunkan angka kematian ibu dan bayi di wilayah Kabupaten Probolinggo. Hal ini sejalan dengan target nasional untuk mewujudkan safe motherhood,” harapnya.


Sementara Direktur RSUD Waluyo Jati dr. Yessi Rahmawati menyambut baik kepercayaan yang diberikan kepada rumah sakit sebagai lokasi pelatihan. “Kami merasa terhormat menjadi tempat pelatihan ini. Semoga fasilitas RSUD dan dukungan tim instruktur mampu menjadi pendukung utama tercapainya peningkatan kemampuan layanan dokter di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.




Pelatihan yang berlangsung selama tiga pekan ini mencakup sesi teori, demonstrasi penggunaan USG serta praktik langsung di RSUD Waluyo Jati. Setiap dokter peserta mendapatkan sertifikat kompetensi USG serta modul pembelajaran yang dapat dipakai sebagai referensi di layanan kesehatan primer. Metode blended learning dinilai efisien karena memungkinkan pengulangan materi secara daring dan penguatan praktik klinis secara langsung. (Mis/wan)
×
Berita Terbaru Update