Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan penjarahan maupun pengerusakan.
Pantauan koran ini, ruang sekretariat DPRD tampak kosong dari barang-barang berharga. Perangkat elektronik seperti laptop, komputer, televisi, serta arsip penting tidak terlihat lagi di meja kerja karena sudah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Sesuai informasi akan adanya demo di dewan, kami sudah mengamankan sejumlah barang penting,” ujar seorang pegawai Sekretariat DPRD Lombok Timur.
Aksi unjuk rasa sendiri diawali dengan long march menuju Kantor Bupati Lombok Timur. Setelah itu, massa bergerak ke Polres setempat. Kedua titik aksi berlangsung kondusif.
Di Polres, massa diterima langsung oleh Kapolres beserta jajarannya untuk berdialog.
Usai dari Polres, massa bergerak menuju kompleks Kantor DPRD Lombok Timur. Jumlah peserta aksi terus bertambah, tidak hanya dari kalangan mahasiswa, tetapi juga masyarakat umum.
Menyambut kedatangan massa, petugas gabungan TNI dan Polri berjaga ketat di gerbang utama kantor dewan. Para pimpinan DPRD Lombok Timur juga hadir untuk menyambut serta berencana menerima perwakilan demonstran. (Vin)