Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tak Pernah Lakukan Penjualan Kayu Ilegal Melalui Media Sosial, Pihak Perhutani BKPH Jembolo Utara Beri Penjelasan

Senin, 15 September 2025 | September 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-16T00:05:42Z
Kabupaten Demak - Radar-Nasional.net

Beredar adanya kabar di media sosial perihal dugaan penjualan kayu ilegal oleh pihak Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jembolo Utara, dan atas kabar itu secara tegas pihak BKPH Jembolo Utara meluruskan kalau kabar tersebut tidaklah benar.
Yang mana isunya menyebutkan adanya truk pengangkut kayu yang dikaitkan dengan Perhutani di wilayah Dukuh Bengkah, Desa Wonosekar, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, pada beberapa waktu lalu.


Dalam keterangan yang disampaikan oleh Asisten Perhutani (Asper) BKPH Jembolo Utara, Agus Yunianto, menegaskan bahwa informasi itu tidaklah benar.

“Kami luruskan narasi tersebut. Perhutani tidak pernah melelang kayu tanpa prosedur, di wilayah Dukuh Bengkah. Kami juga tidak pernah melakukan penjualan kayu hutan,” tegasnya Agus. Senin (15/9/2025).

Ia juga menjelaskan, kayu yang terlihat dalam video di media sosial tersebut bisa saja milik warga.

“Karena masyarakat sekitar memang banyak yang memiliki pohon jati di tanah mereka sendiri. Jadi, jangan serta-merta dikaitkan dengan Perhutani,” ujarnya.


Agus juga menampik kemungkinan adanya pencurian kayu di siang hari. “Kalau ada pencurian di siang bolong, pasti anggota kami mengetahui. Apalagi masyarakat sekitar pasti akan ramai-ramai menghadang. Jadi sangat kecil kemungkinan itu terjadi tanpa terpantau,” terangnya.


Hal senada juga diutarakan dan diperkuat oleh Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Bengkah, Hadi Suyitno.

Menurutnya, berita yang beredar di media sosial tersebut tidak berdasar. “Kami bersama tim rutin melakukan patroli di wilayah kerja hutan. Jika ada penebangan liar, pasti kami mengetahuinya. Apalagi siang hari,” kata Hadi.
Ia juga menyayangkan penyebaran kabar tersebut tanpa konfirmasi. “Kami heran kenapa nama Perhutani disebut-sebut, padahal tidak pernah ada konfirmasi dari pihak yang mengunggah video itu. Kami merasa keberatan karena hal ini bisa merugikan nama baik Perhutani,” tambahnya.


Dengan kejadian tersebut, pihak Perhutani menegaskan tetap berkomitmen menjaga kelestarian hutan serta transparan dalam setiap kegiatan pengelolaan. Pihaknya berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.
(Yusron)
Narahubung : Adhi - Demak
×
Berita Terbaru Update