Hal tersebut seperti yang disampaikan Danramil Gempol Kapten Cz. Sutiyono di sela-sela kesibukannya, Senin (12/5/2025) siang.
Menurutnya, penyisiran dilakukan mulai H+1 kejadian sampai hari keenam. Selama penyisiran, tim melakukan tugasnya di sekitar lokasi tol
Gempol hingga areal persawahan warga yang berada di Dusun Grogolan, Winong, dan Kemranggeng, Desa Winong, Kecamatan Gempol.
"Hari ini terakhir dilakukan penyisiran dan pencarian serpihan amunisi sisa truk TNI yang terbakar, dan sekaligus disampaikan bahwa penyisiran selesai dilaksanakan," katanya.
Dijelaskan Sutiyono, selama penyisiran, total ada sekitar 30 personel yang dikerahkan. Hal itu dilakukan agar penyisiran betul-betul maksimal sampai membuahkan hasil.
"Kalau totalnya ada sekitar 30 orang. Ini tim gabungan dari Yon Zipur 10 Pasuruan, Kodim 0819 Pasuruan dan Koramil Gempol," imbuhnya.
Dari hasil penyisiran, personel menemukan berbagai amunisi mulai dari granat tangan, granat lontar, hingga selingkuh amunisi. Kata Sutiyono, paling banyak ditemukan selonsong amunisi atau peluru.
“Selaman penyisiran berbagai amunisi kita temukan, paling banyak selonsong amunisi atau peluru,” bebernya.
Meski penyisiran dinyatakan selesai, namun Sutiyono mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati saat berada dekat dengan lokasi kejadian. Apabila menemukan amunisi sisa kejadian, warga dihatapkan dapat segera melaporkan agar mendapatkan penanganan dari tim TNI untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
"Tetap hati-hati dan kalau tiba-tiba warga melihat sepertinya ada amunisi di sekitar lokasi, maka segera lapor ke koramil. Sebab kami akan turun untuk membantu," harapnya. (Vin)