Probolinggo - Radar-nasional.net Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar review Asuhan Persalinan Normal (APN) yang diikuti oleh bidan dari 33 puskesmas se-Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan bidan dalam memberikan pelayanan persalinan yang aman dan berkualitas, sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Probolinggo. Selasa (3/6/25)
Selama kegiatan review Asuhan Persalinan Normal (APN), para bidan mendapatkan materi yang komprehensif dari narasumber yang berkompeten di bidangnya. Materi yang disampaikan mencakup beberapa topik penting, antara lain:
1. Perawatan bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di puskesmas dan pra-rujukan, yang membahas tentang cara-cara merawat bayi dengan berat badan lahir rendah dan bagaimana melakukan pra-rujukan yang tepat.
2. Pertolongan persalinan sesuai standar, yang membahas tentang prosedur-prosedur yang harus diikuti dalam melakukan pertolongan persalinan normal dan bagaimana mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi.
3. Asuhan bayi baru lahir, yang membahas tentang cara-cara merawat bayi baru lahir dan bagaimana melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan adanya masalah kesehatan pada bayi.
Narasumber yang berkompeten, seperti Ketua IBI Kabupaten Probolinggo Nuryati, anggota IBI Kabupaten Probolinggo Endang Hartutik, dan dokter spesialis anak dr. Made Suderata, Sp.A, membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka kepada para bidan, sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan persalinan yang aman dan berkualitas. Dengan demikian, para bidan dapat memberikan asuhan yang lebih baik kepada ibu dan bayi, serta meningkatkan keselamatan dan kesehatan mereka.
Selain itu, para bidan juga mengikuti praktik langsung Asuhan Persalinan Normal (APN) yang difokuskan pada penguatan keterampilan teknis di lapangan. Dalam praktik ini, bidan dapat mempraktikkan secara langsung keterampilan yang telah dipelajari, seperti penanganan persalinan normal, perawatan bayi baru lahir, dan identifikasi dini komplikasi persalinan.
Dengan demikian, bidan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan pelayanan persalinan yang aman dan berkualitas, serta meningkatkan keselamatan ibu dan bayi. Praktik langsung ini juga memberikan kesempatan bagi bidan untuk mendapatkan umpan balik dan evaluasi dari instruktur, sehingga mereka dapat memperbaiki keterampilan mereka dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan Dwi Tamtomo, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Sri Wahyu Utami, mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bidan dalam memberikan pelayanan maternal dan neonatal yang profesional. "Dengan meningkatkan kompetensi dan keterampilan bidan, kita dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Probolinggo," kata Wahyu.
Wahyu juga menjelaskan bahwa program pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini masih difokuskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan. "Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) karena merupakan salah satu indikator penting yang digunakan untuk mendukung capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," jelasnya.
Dengan kegiatan review APN ini, diharapkan para bidan semakin siap dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional, sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Probolinggo. "Kita berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Probolinggo," tambah Wahyu. (Mis)