Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Warga Terdampak Abrasi Bondo, Rembuk Langkah Selanjutnya

Senin, 02 Juni 2025 | Juni 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-03T01:32:24Z






Kabupaten Jepara - Radar-nasional.net

Sejumlah warga masyarakat yang tergabung dari dampak abrasi atas pembangunan PLTU Tanjung Jati B mengadakan diskusi bersama untuk mengambil kesepakatan, langkah itu ditempuh guna untuk pembahasan langkah ke depannya. Pertemuan para petani pemilik lahan tersebut di adakan di rumah HS RT 04 RW 07, kecamatan Bangsri, kabupaten Jepara. Senin (2/6/2025) pagi.


"Para korban dampak abrasi adanya PLTU TJB Tanjung Jati B di dukuh Sekuping desa Tubanan, kecamatan Kembang, ini sangat merasa dirugikan. Dengan pertemuan ini mereka hanya berharap kepada Bapak Bupati Jepara yang baru supaya membantu dan bersedia menyelesaikan masalah yang selama ini tak kunjung bisa selesai." Ungkapnya HS (53). 



Sementara menurut seorang petani yang terdampak abrasi diantaranya, Musnadi, Paijan, Isnandar, Turmundi, dan Purwanto, mengharapkan agar kepada Bapak Bupati yang baru ini berkenan untuk meninjau kembali. Karena kami sudah tidak tahu lagi harus ke mana untuk mengadu, sebab kami sudah merasakan capek, lelah, dan dibikin bingung oleh kebijakan pemimpin yang lalu. 

Dan kami hampir putus asa karena sudah hampir 3 tahun berlalu, tak kunjung ada solusi yang bisa menyelesaikan. Sedangkan dari pertemuan beberapa kali bersama dengan dinas dan instansi terkait beberapa bulan lalu juga tidak ada kejelasannya, baik dari dinas kabupaten, dinas provinsi hingga pihak pihak terkait. Pertemuan kala itu hanya terkesan di tanggapi saja, tindak lanjut dari bentuk aduan kami, terangnya. 


Sedangkan Mbah Turmundi menambahkan hasil pertemuan kali ini kami merencanakan akan mengirim surat atau apalah yang bisa di dengar dan langsung bisa ke Bpk Bupati Jepara saat ini, walaupun ini hanya wacana dan insyaallah akan kami tindaklanjuti untuk by surat pada Bupati Jepara. Jika diperlukan akan mengirim surat pada pemerintah pusat (Presiden Republik Indonesia),tegasnya.



Lanjutnya, karena beberapa pertemuan lalu itu hanya sebatas ngobrol dan diskusi biasa, wujudnya hingga sampai hari ini gak pernah bisa terealisasi apa yang menjadi harapan besar warga desa Bondo. Kami juga berharap supaya kedepannya apa yang ada bisa mendapatkan ganti rugi selayaknya. Kemudian dari tahun ke tahun justru lahan sawah pertanian kami semakin berkurang, dan kini yang nampak wujudnya adalah laut, untuk lahan pertanian sudah tidak ada lagi. Dan yang ada seperti seakan-akan kami di biarkan begitu saja, pungkasnya. 
(Yusron)
×
Berita Terbaru Update