Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menteri PPPA Arifah Fauzi Minta 4 Hal Dilakukan Anak Saat Peringatan HAN 2025

Selasa, 29 Juli 2025 | Juli 29, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-30T01:46:39Z




PASURUAN — radar-nasional.net
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2025 di Kebun Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Selasa (29/7).

Acara tersebut dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifatul Choiri Fauzi; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ; Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Dardak serta Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori.

Pantauan di lokasi, Menteri Arifatul dan Gubernur Khofifah tiba di Kebun Raya Purwodadi pukul 09.45 WIB dan langsung disambut dengan Tari Pugno Gandrung, al banjari dan dolanan tradisional yang dimainkan anak-anak Jawa Timur.

Tak banyak yang disampaikan Gubernur Khofifah dalam sambutannya. Ia hanya bahagia menyaksikan keceriaan anak-anak Jawa Timur dan membagi-bagikan hadiah kepada mereka.

"Selamat Hari Anak Nasional tahun 2025. Tetap ceria, semangat dan berprestasi," pungkasnya.

Sama halnya dengan Gubernur Khofifah. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifatul Choiri Fauzi juga tak banyak memberikan sambutan. Ia hanya menegaskan ada 4 hal yang harus dilakukan anak-anak saat memperingati Hari Anak Nasional. Yakni senam bersama, bermain dolanan tradisional, menyanyikan lagu-lagu nasional serta mendongeng atau bercerita seputar perjuangan para pahlawan Indonesia. 

Menurutnya, di era seperti saat ini, masih ditemui anak-anak yang belum hafal lagu-lagu perjuangan ataupun nama-nama pahlawan Indonesia.

"Jangan sampai anak-anak kita lupa akan perjuangan para pahlawan. Para nenek moyang kita seperti apa dulu," harapnya.

Ditanya soal atensi negara untuk anak-anak bangsa, Arifatul melihat bahwa anak-anak Indonesia adalah pemimpin masa depan. Ia pun menegaskan bahwa seluruh hak anak harus tercukupi agar mereka menjadi generasi yang berkualitas.

"Kami melihat bahwa anak-anak Indonesia adalah pemimpin masa depan, maka pemenuhan hak anak harus tercukupi agar mereka menjadi generasi yang berkualitas," tegasnya. (emil)
×
Berita Terbaru Update