Kali ini, Gus Ipul - sapaan akrab Mensos ini datang ke Pasuruan untuk melihat kesiapan Pemerintah Kota maupun Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam merealisasikan program Sekolah Rakyat (SR).
Pantauan di lapangan, Gus Ipul meninjau ex Komplek Perkantoran Pemkab Pasuruan di Jl Hayam Wuruk, Kota Pasuruan dengan didampingi Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo serta Walikota Pasuruan, Adi Wibowo.
Ia memastikan program Sekolah Rakyat dimulai tahun ini. Para siswanya adalah mereka-mereka yang orang tuanya berada di Desile 1. Yakni 10 persen penduduk terbawah di data tunggal sosial ekonomi nasional.
"Sekolah rakyat ini memprioritaskan siswa dari keluarga miskin maupun miskin ekstrem. Mereka berasal dari desile 1," katanya.
Sebelum masuk, para calon siswa harus diverifikasi lebih dahulu, mulai survey, wawancara orang tua calon siswa, hingga cek kesehatan. Kata Gus Ipul, hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa calon siswa benar-benar memenuhi syarat.
"Tidak ada tes akademik. Pendekatannya adalah membuka akses bagi mereka yang tidak mampu bersekolah," imbuh Gus Ipul.
Gus Ipul - sapaan akrab Mensos ini mengatakan, Sekolah Rakyat dibangun oleh pemerintah pusat dengan anggaran yang bersumber dari APBN. Sedangkan daerah hanya perlu menyiapkan bangunan yang sudah ada maupun lahan kosong dengan luasan yang telah ditentukan, dan hal itu sudah dilengkapi oleh Pemkot maupun Pemkab Pasuruan.
"Terima kasih untuk Pemkab dan Pemkot Pasuruan yang telah menyiapkan bangunan dan lahan untuk dibangun sekolah rakyat," singkatnya.
Di Kota Pasuruan, Pemda setempat telah menyiapkan gedung SDN Kandangsapi I untuk dijadikan pilot project Sekolah Rakyat. Selain itu, pemkot juga menyiapkan lahan seluas 8 hektar untuk dijadikan gedung Sekolah Rakyat yang untuk jenjang SD hingga SMA.
Sementara itu, di Kabupaten Pasuruan, pemkab menyiapkan eks Gedung Pemkab Pasuruan di Jalan Hayam Wuruk untuk dijadikan Gedung Sekolah Rakyat.
Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo menjelaskan bahwa saat ini proses rehab eks gedung pemkab sudah dilakukan. Nantinya ada 3 rombongan belajar (rombel) SMP dan 3 rombel SMA dengan kuota 150 siswa untuk dua jenjang sekolah tersebut.
"Yang berminat sudah lebih dari 500 orang. Dari jumlah itu akan diseleksi lagi oleh PKH sampai berjumlah 150 anak dan nanti akan diajukan sebagai siswa Sekolah Rakyat," jelasnya.
Dengan dimulainya SR pada tahun ini, Mas Rusdi - sapaan akrab Bupati Pasuruan ini berharap kepada para orang tua dan calon siswa untuk sama-sama menyetujui persyaratan sebagai siswa SR. Sebab hingga kini masih ditemukan calon siswa yang tidak tertarik menempuh pendidikan di SR dengan sistem asrama.
"Antara orang tua dan calon siswa harus sama-sama setuju. Jangan ada konflik diantara mereka karena satunya mau satunya tidak mau. Soalnya di SR sistemnya asrama alias menginap setiap harinya," jelasnya. (Vin)