Kabupaten Jepara - Radar-nasional.net
Optimalisasi Potensi Siswa untuk Ekonomi Desa Kendengsidialit
Bupati Jepara Witiarso Utomo melaksanakan program “Ngantor di Desa” di Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, sebagai bagian dari upaya mendekatkan birokrasi kepada masyarakat desa dan menyerap aspirasi secara langsung. Selasa (10/6/2025)
Temuan Utama
Lebih dari 12 petinggi desa di wilayah kecamatan Welahan hadir dan mengajukan usulan langsung, antara lain pembangunan sanggar budaya, perbaikan balai desa, pembangunan pasar baru, dan perbaikan infrastruktur jalan .
Bupati menyoroti potensi besar dari 300 ribu siswa di Kabupaten Jepara yang bisa menjadi katalis penggerak ekonomi desa melalui pengembangan wirausaha, peningkatan akses pasar, dan kolaborasi sekolah-desa .
Kendala Yang Dihadapi
Kapasitas desa dalam mendukung wirausaha siswa masih terbatas: sarana fisik (balai kreativitas, pasar desa) dan akses pendampingan bagi siswa wirausaha kurang optimal.
Infrastruktur desa (jalan, fasilitas publik) belum memadai untuk mendukung aktivitas ekonomi berbasis pemuda/siswa.
Mekanisme kolaborasi antarstakeholder (sekolah, pemerintah desa, komunitas) belum tersusun secara formal dan berkelanjutan.
Analisis Oleh Djoko TP
Memobilisasi siswa sebagai pelaku ekonomi lokal memiliki potensi banyak keuntungan: pemberdayaan ekonomi, mengurangi urbanisasi dini, pemberian pengalaman praktis sejak dini. Namun, tanpa pendampingan, infrastruktur, dan dukungan kelembagaan, inisiatif ini rentan gagal dan tidak berkelanjutan.
Rekomendasi Kebijakan
1. Fasilitasi Infrastruktur Inkubator Ekonomi Sekolah-Desa
Bangun atau adaptasi balai desa sebagai ruang kreativitas dan pasar lokal untuk produk siswa.
Integrasikan dengan pembangunan pasar desa baru agar berfungsi ganda sebagai pusat edukasi ekonomi.
2. Bentuk Kelompok Pendamping Wirausaha Pelajar (KPWP)
Kolaborasi antara pemerintah desa, Dinas Pendidikan, guru, dan wirausahawan lokal untuk pendampingan siswa.
Skema mentoring: pembelajaran bisnis ringan hingga pemasaran digital.
3. Program Dana Hibah Mikro untuk Usaha Siswa
Sediakan dana bergulir kecil (seed fund) terarah, disertai pelatihan manajemen usaha.
Evaluasi berkala dan skema reinvestasi untuk skala desa dan replikasi di kecamatan lain.
4. Perbaikan Infrastruktur Pendukung
Fokus perbaikan jalan akses ke balai desa dan pasar baru agar logistik lebih lancar.
Tambahkan layanan fasilitas dasar seperti listrik dan internet untuk mendukung aktivitas siswa.
5. Bangun Kemitraan Pendidikan Lokal
Galang kerjasama antara sekolah (SMP/SMA), dinas terkait, dan sektor swasta/UMKM untuk dukungan non-finansial (pelatihan, pemasaran).
Manfaatkan kalender kegiatan desa (pasar malam, festival budaya) sebagai ajang promosi produk siswa.
6. Monitoring & Evaluasi Terintegrasi
Bentuk tim pengawasan keberlanjutan program secara berkala.
Gunakan indikator seperti jumlah usaha siswa, volume transaksi, dan tingkat keberlanjutan usaha sebagai dasar evaluasi.
Kesimpulan dan Dampak yang Diharapkan
Dengan langkah-langkah di atas, diharapkan:
Pertumbuhan ekonomi desa menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan;
Kemampuan wirausaha siswa meningkat sejak dini;
Peningkatan konektivitas antar desa-sekolah-lembaga;
Replikasi model ini di kecamatan lain, mempercepat pemerintah berbasis desa yang inovatif dan mandiri.
Catatan penting :
Pemerintah Kabupaten Jepara dapat mempertimbangkan pilot project di Desa Kendengsidialit, dan menyusun panduan kebijakan sekolah-desa yang bisa diterapkan di seluruh daerah.
(Yusron)
Narahubung : Djoko TP