Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mas Dhito Konsisten Beri Pendidikan Terbaik untuk Siswa Miskin di Kabupaten Kediri! Ratusan Anak akan Masuk SMA Dharma Wanita Boarding School

Minggu, 01 Juni 2025 | Juni 01, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-02T06:35:42Z




KABUPATEN KEDIRI, Radar-Nasional.net
SMA Dharma Wanita Boarding School melakukan tahapan seleksi penerimaan murid baru di tahun ajaran baru 2025/2026. Dari total 186 siswa yang mengikuti bootcamp, nantinya ada 100 siswa yang terpilih.

Mereka akan mengenyam pendidikan di sekolah berasrama dengan kurikulum internasional, yang didirikan Bupati Hanindhito Himawan Pramana untuk anak-anak dari keluarga miskin di Kabupaten Kediri itu.

Kepala SMA Dharma Wanita 1 Pare Nanang Sukarsono mengatakan, tahapan penerimaan murid baru tahun akademik 2025/2026 dimulai dengan seleksi administrasi pada Februari-April 2025 lalu. Total ada 258 anak dari keluarga miskin di Bumi Panjalu yang diseleksi.

Untuk memastikan anak yang mendaftar berasal dari keluarga miskin, panitia juga melakukan home visit hingga didapatkan 220 anak untuk melanjutkan tahapan bootcamp. Rupanya, di hari pertama ada 34 anak tidak hadir, di antaranya karena mengundurkan diri.

“Tahapan bootcamp ini berisi tes-tes yang kami perlukan. Dan, ini tahapan terakhir sebelum nantinya diputuskan calon siswa yang diterima atau tidak. Pengumumannya Insyaallah tanggal 2 Juni (hari ini, Red),” kata Nanang.

Untuk diketahui, siswa mengikuti bootcamp hingga Rabu (28/5) lalu. Menginap selama dua hari di sekolah, mereka menjalani berbagai kegiatan seperti psikotes, tes kesehatan. Ada pula focus group discussian (FGD), sharing session, hingga tes literasi dan numerasi.

Berbagai kegiatan tersebut menurut Nanang sekaligus untuk melihat motivasi anak-anak untuk belajar dan mewujudkan cita-citanya.

Hal tersebut sesuai dengan harapan bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu dalam mendirikan sekolah gratis untuk anak-anak dari keluarga miskin di Kabupaten Kediri.

Dalam jangka panjang, mereka diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga saja. Melainkan juga memutus rantai kemiskinan di keluarganya.

“Mas Bupati (Dhito) memiliki kepedulian terhadap anak-anak miskin yang tidak sekolah. Sekolah ini didirikan untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin,” paparnya.

Sembari menunggu proses pengolahan data hasil tes terhadap siswa, pihak sekolah sekaligus melakukan konfirmasi termasuk kepada orang tua. Pasalnya, 100 anak yang diterima menjadi siswa SMA Dharma Wanita 1 Pare akan menjalani kehidupan di asrama selama tiga tahun.

“Setelah hasil seleksi diumumkan, untuk 86 anak yang tidak lolos seleksi mereka tetap bisa mendaftarkan sekolah SMA/SMK negeri (yang dikelola Pemprov Jawa Timur) lewat jalur afirmasi atau siswa miskin. Bukti anak ini diterima di sekolah bisa diajukan ke GNOTA untuk mendapatkan bantuan biaya pendidikan,” tandasnya. ( Vin ) 
×
Berita Terbaru Update