Kabupaten Jepara - Radar-nasional.net
Kabar gembira sempat menghampiri warga masyarakat desa Bondo, kecamatan Bangsri, yang mana pada tanggal 13 September tahun 2023, pernah mendapatkan undangan audiensi bersama jajaran pemerintah daerah (Pemda) Jepara, dan bersama pihak pihak terkait. Pertemuan yang dimulai sekitar pukul : 13.00 Wib, dan digelar di Ruang Rapat Sosrokartono Sekda Jepara, dengan membahas "Penanganan Abrasi di Desa Bondo."
Dalam rapat tersebut dihadiri langsung perwakilan dari berbagai pihak yang diundang :
1. Kepala PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah
2. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.
3. Kepala BPBD
4. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah.
5. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah.
6. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda kabupaten Jepara.
7. Plt Kepala Bappeda Jepara.
8. Kepala BPKAD Jepara
9. Kepala DPUPR Jepara
10. Kepala DLH Jepara
11. Kepala DPMPTSP Jepara
12. Kepala Diskan Jepara
13. Kepala BPBD Jepara
14. Kepala Bagian Perekonomian Sekda Jepara.
15. Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekda Jepara
16. Camat Bangsri
17. Kabid PPEDP Pada Bappeda Jepara
18. Kabid PISDAK Pada Bappeda Jepara
19. Kabid Litbang Pada Bappeda Jepara
20. Perencana Ahli Muda/Sub Koordinator Infrastruktur Bappeda Jepara
21. Perencana Ahli Muda/Sub Koordinator Perekonomian Bappeda Jepara
22. Perencana Ahli Muda/Sub Koordinator SDA dan Kewilayahan Bappeda Jepara
23. Petinggi Desa Bondo
24. BPD Desa Bondo
25. Direktur PT KOMIPO PEMBANGKIT JAWA BALI
26. Direktur PT CENTRAL JAVA POWER
27. Direktur PT BUMI JATI POWER
28. Direktur PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B
29. Direktur PT Gunung Sewu Mulya
30. Direktur PT Hipower Tubanan
31. Warga Desa Bondo yang terdampak abrasi (maksimal 5 orang)
32. Staf Bappeda Jepara.
Sebagaimana itu diutarakan oleh saudara HS (53) pada media, Minggu (1/6/2025) pagi.
Menurutnya, audiensi bersama itu cukup memakan waktu yang lumayan panjang, tetapi belum juga mendapatkan solusi atau titik temu untuk mencapai mufakat. Dan perlu diketahui undangan tersebut adalah tindak lanjut dari Pemkab Jepara, yang mana kami pernah mengajukan permohonan untuk dibantu agar keluhannya warga masyarakat desa Bondo di jembatani oleh Pemerintah Daerah.
Awalnya warga masyarakat desa Bondo, yang terdampak abrasi itu sangat berharap sekali dengan diadakannya pertemuan tersebut. Dan besar harapan supaya mendapatkan solusi yang terbaik, akan tetapi harapan itu seperti hampa dan seolah sia sia saja. Pemkab Jepara beserta para pemangku kebijakan lainnya belum memberikan solusi yang diharapkan oleh warga, hingga sampai ini tidak mampu mewujudkan harapan para petani yang terdampak abrasi akibat pembangunan PLTU ( CJP, PLN, TJBPS, KPJB ), dan adanya jetty panjang unit 5/6 yang menjulang ke tengah -+ 2 kilometer, terangnya HS.
"Alhasil harapan itu hanya seperti nol besar, alias ada kesan ngobrol biasa. Namun hal itu tetap kami apresiasi, langkah pemangku kebijakan saat itu. Karena kami bisa memaklumi pada masa itu kabupaten Jepara hanya dijabat atau dipimpin oleh Pj Bupati, sehingga ada kesan ke hati hatian, dan mungkin dikarenakan tidak berani ambil kebijakan." Tambahnya HS.
Lebih jauh, semoga di kepemimpinan kali ini warga masyarakat desa Bondo mendapatkan harapan baru, karena saat ini ada Bapak Bupati Jepara yang baru dan kami hanya bisa berharap dan mengharapkan kepada Beliau Bpk Bupati yang ada, agar berkenan untuk meninjau kembali tentang apa yang pernah kami sampaikan dan bahas bersama sama dengan beberapa pihak di tahun 2023 lalu. Dan semoga Bpk Bupati Jepara saat ini berpihak kepada warga masyarakat kecil yang mencari keadilan sampai hari ini, dan dengan adanya informasi ini besar harapan agar berkenan untuk ditindaklanjuti serta dicek dan ricek kembali tentang pembangunan pengembangan jetty unit 5 dan 6, pintaknya warga.
Sementara Petinggi Bondo, H. Purwanto mengatakan dan membenarkan tentang hal itu, dan yang hadir lengkap, Konsultan Undip, Dinas Provinsi, dan semua pejabat terkait Jateng dan Pemda Jepara. Kesimpulan saat itu semua sudah dihitung dan kontruksi sudah dihitung tinggal cari dananya, dan biaya yang disiapkan sekitar Rp 30 Miliar lebih.
Dan sudah berkali kali dibahas termasuk Pak kamto, dan para pihak/pemilik yang terdampak abrasi, tapi entah kapan pelaksanaane tidak tahu, paparnya.
Sedangkan dari Asisten 2 Bpk Hery hanya mengatakan silahkan kalau mau menggali informasi bisa datang ke Kantor pada hari Rabu sekitar jam 07.00 Wib, katanya.
(Yusron)