Bimtek tersebut digelar di wilayah Kecamatan Purwodadi dan dihadiri Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, drh Ainur Alfiah, Perwakilan MUI setempat dan undangan lainnya. Sedangkan pesertanya adalah para takmir masjid di wilayah sekitar.
Menurut Alfiah, tujuan digelarnya Bimtek tak lain agar para takmir masjid maupun masyarakat betul-betul mengetahui bagaimana tata cara pemotongan hewan qurban yang tak hanya sesuai syariat agama islam saja, namun memastikan hewan yang akan disembelih dalam keadaan baik dan sehat.
"Supaya siapapun yang menyembelih hewan qurban paham tata cara pemotongan yang benar menurut syariat islam serta memperhatikan kesejahteraan hewan dan keamanan daging konsumsi," katanya.
Dijelaskan Alfiah, bimtek digelar dalam 13 kali pertemuan dengan menghadirkan dua narasumber, yakni dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Lembaga Takmir Masjid (LTM) maupun Rumah Dakwah serta dari Dinas Peternakan.
Untuk narasumber dari MUI/LTM/Rumah Dakwah membahas tentang tata cara pemotongan hewan qurban sesuai syariat agama islam. Sedangkan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan menjelaskan tentang pemotongan hewan yang sesuai dengan kesejahteraan hewan.
"Kita datangkan narasumber yang ahli dan kompeten di bidang penyembelihan qurban,” singkatnya.
Dengan selesainya Bimtek, Alfiah berharap pelaksanaan ibadah qurban di Kabupaten Pasuruan berlangsung dengan lancar dan tepat dan aman.
"Lancar itu tidak ada kendala apapun. Dan aman artinya semua hewan yang diqurban sehat dan baik sehingga nantinya daging yang mau diberikan ke masyarakat itu ASUH, yakni aman, sehat utuh dan halal," harapnya. (emil)